Selasa, 05 Februari 2013

Kenakalan Remaja Usia sekolah SMP dan SMA


Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja yang gagal dalam menjalani proses perkembangan jiwanya, baik masa remaja maupun masa anak-anak. Masa remaja dan masa anak-anak  yang berlangsung cepat dan dengan perkembangan emosi, psikis dan fisik cepat pula. Membuat remaja sulit untuk menemukan jati diri mereka. Sehingga mereka tidak dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk. kegagalan yang dialami remaja dapat disebabkan dari konflik yang tidak terselesaikan pada masa anak-anak, atau pada saat masa remaja. Konflik tersebut antra lain trauma pada masa lalu dimana remaja mendapatkan perlakuan kasar, atau kondisi ekonomi yang membuat remaja menjadi rendah diri.
            Menurut Kartini Kartono (1988 : 93) remaja yang nakal itu disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita cacat mental disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut “kenakalan”[1]. Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja adalah perilaku yang menyimpang dari norma yang ada pada masyarakat dan melanggar aturan hukum yang berlaku di masyarakat. hal tersebut sama saja dengan penyinpangan social.
    Menurut Emile Durkheim (dalam Soerjono Soekanto, 1985 : 73). dalam bukunya “ Rules of  Sociological Methodbahwa perilaku menyimpang atau jahat kalau dalam batas-batas tertentu dianggap melanggar fakta sosial yang normal dan dalam batas-batas tertentu kenakalan adalah normal karena tidak mungkin menghapusnya secara tuntas, dengan demikian perilaku dikatakan normal sejauh perilaku tersebut tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat, perilaku tersebut terjadi dalam batas-batas tertentu dan melihat pada sesuatu perbuatan yang tidak disengaja.[2]

Kenakalan remaja pada umumnya terjadi pada usia sekolah SMP dan SMA. Karena pada usia sekolah tersebut remaja rentan dipengaruhi dan jiwa remaja masih sangat labil. Banyak pengaruh positif dan negative yang dapat diterima oleh remaja. Tergantung pergaulan yang dilakukan dan teman yang dipilih oleh remaja. Peran pendidik seperti guru dan pengawasan terhadap siswa terkadang kurang. Sehingga banyak kenakalan yang terjadi dan dimulai dari sekolah.
Kenakalan dilakukan oleh remaja yang masih bersekolah antara lain mencoret tembok sekolah, meja dan kursi sekolah, merusak fasilitas sekolah, tawuran antar pelajar, mencuri diarea sekolah, bolos dari jam pelajaran dan pacaran dilingkungan sekolah yang sepi atau setelah pulang sekolah. Kenakalan tersebut jika dibiarkan terus akan menjadi kebiasaan yang akan terus dibawa anak sampai dewasa.
Dari semua kenakalan tersebut, yang paling berbahaya dan merusak generasi muda adalah pacaran. Karena remaja menganggap dalam berpacaran melakukan hubungan intim seperti ciuman, berpelukan, bahkan hubungan suami istri adalah hal biasa. Oleh karena itu, kasus hamil diluar nikah dan penderita HIV/AIDS adalah remaja usia sekolah SMP atau SMA. Hal tersebut terbukti dari data survey yang dilakukan oleh suatu lembaga survey bahwa 63 persen remaja diindonesia usia sekolah SMP dan SMA melakukan seks bebas dan 21 Persen melakukan aborsi[3] Dan menurut data Departemen Kesehatan hingga September 2010 dari 15.210 penderita HIV/AIDS, 54 persen adalah remaja[4]
Selain pacaran, kenakalan yang sering dilakukan remaja adalah tawuran antar sekolah. Hal ini terjadi karena menurut remaja menang dalam tauran akan membuatnya terlihat kuat, dan disegani oleh sekolah lain. Menurut data KPAI kasus tauran di jabodetabek pada tahun 2012 meningkat daripada tahun 2011. Hal ini menunjukkan, tradisi tauran sudah menjadi hal biasa dikalangan remaja usia sekolah.
Penyebab terjadinya kenakalan remaja sangatlah kompleks, baik yang berasal dari dalam diri remaja atau yang berasal dari lingkungan. Apalagi di era globalisasi saat ini, pengaruh lingkungan sangat besar dalam pertumbuhan remaja. Penyebab kenakalan remaja dari dalam diri yaitu krisis identitas dimana remaja gagal menemukan jati dirinya dan perannya dalam masyarakat. Dan kontrol diri yang lemah, dimana remaja tidak dapat membedakan tingkah laku yang diterima dengan yang tingkah yang tidak diterima. Begitu juga dengan remaja yang dapat membedakan dua tingkah laku, namun tidak bisa mengkontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Sedangkan penyebab kenakalan remaja yang berasal daari lingkungan atau dari luar seperti perceraian orang tua dan perselisihan keluarga dapat menimbulkan perilaku negative. Teman sebaya yang kurang baik, dan lingkungan tempat tinggal yang kurang baik dapat memicu perilaku negative pada remaja.
Lalu bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja. Yang pertama adalah remaja sebisa mungkin mendapatkan figure, sosok orang dewasa yang berhasil melewati masa remaja dengan baik dan juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah pernah gagal pada tahap remaja. Yang kedua, adanya motivasi dari keluarga, guru disekolah dan teman sebaya, agar dapat mengkontrol diri dengan baik. Yang ketiga, orang tua menciptakan suasana keluarga yang harmonis, komunikatif dan yaman bagi remaja. Dan yang terakhir adalah remaja dapat memilih teman dan lingkungan bergaul yang baik, serta orang tua member arahan dengan siapa dan komunitas apa yang baik untuk remaja bergaul.


[1] Kartini Kartono. 1988.Psikologi Remaja. Bandung : PT.Rosda Karya
[2] Kamanto. 2004. Pengantar sosiologi. Jakarta
[3] Data BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) Tahun 2008-2010
[4] Data Kasus HIV/AIDS Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010

Perasaan yang Tak Menentu

Sudah lama aku tidak mendengar lagi suaranya, candanya, gombalannya, apakah dia disana baik-baik saja?
Apakah kau masih ingat dengan ku? sahabatmu. maafkan aku, karena telah memarahimu. sampai kau diam dan tidak mau lagi menyapaku atau melihat wajahku. kau menjauh selamnya dariku. sungguh aku tidak bermaksud memarahimu. emosi yang meledak telah menguasai hatiku. entah perasaan apa yang aku rasakan, sampai aku marah sekali padamu. saat aku tau, kau dengan wanita yang jelas-jelas temanku. teman curhatku. aku memang berjanji untuk tidak mengijinkan perasaan lain merusak persahabatan kita. tapi, persahabatan yang terjalin karena cinta yang tak terwujud, membuat diri ini masih merasa cemburu ketika melihat kau bersama wanita lain. rasanya, sakit sekali.
Dari dulu aku selalu menyanyangimu sejak pertama kali kita bertemu. entah hal apa yang membuatku sangat menyanyangimu. mungkin karena aku menemukan sosok cinta pertama ku ada pada dirimu. aku merasa sangat senang dan bahagia berada di dekatmu. tapi mengapa kau tidak pernah merasakan rasa sayangku yang tulus kepadamu? aku rela melakukan apapun untukmu, walaupun kau tidak pernah membalasnya. hati ini sakit jika perasaan ini selalu ada dihatiku. cara apa yang bisa membuatmu sadar, bahwa aku sangat menyanyangimu lebih dari sekedar sahabat? sampai kapan aku berharap.
Aku ingin sekali kita seperti dulu, bercanda, berkumpul bersama. tidak seperti sekarang yang saling diam bagaikan musuh bebuyutan. aku kini tidak mengharapkan lebih darimu, hanya berharap kamu ingat, bahwa aku pernah menjadi SAHABATMU

For kamu...